Keluarga Pertanyakan Motor Merah yang Diklaim Ditumpangi Gamma
04 Desember 2024, 19:29:56 Dilihat: 10859x
Jakarta -- Pihak keluarga siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Gamma Rizkynata Oktafandy (17) yang tewas karena tembakan polisi mempertanyakan soal sepeda motor yang disebut dipakai korban saat dituding terlibat tawuran.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada Selasa (3/12) lalu, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan Gamma, siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak Aipda Robig Zaenudin, sempat terekam kamera menaiki motor Vario merah.
Sementara itu, keluarga Gamma menyebut motor korban berwarna hitam. Selain itu, pihak keluarga korban mengatakan pada malam itu Gamma pamit untuk latihan rutin silat.
Juru bicara keluarga korban, Subambang mengatakan saat pamit hendak silat, Sabtu (23/11) malam Gamma membawa motor Vario hitam.
"Yang dibawa (Gamma) itu kan Vario hitam, bukan seperti yang ditampilkan dalam video, bukan," kata Subambang kepada awak media di Kota Semarang, Selasa (3/12).
Menurut Subambang, ada beberapa perbedaan pernyataan antara Polrestabes Semarang dengan apa yang diyakini pihak keluarga Gamma. Selain soal motor Vario merah, pihak keluarga juga mengatakan ada beberapa kejanggalan lain.
"Jadi memang pertama itu bilangnya diserang. Tapi faktanya kami melihat video yang kami dapat tidak ada penyerangan, tidak ada ancaman jiwa terhadap polisi dan masyarakat lainnya," ujar Subambang.
Subambang mengatakan di dalam video CCTV yang pihak keluarga dapat dari lokasi penembakan, tampak Gamma dan teman lainnya tak ada yang mengacungkan senjata tajam (sajam) atau mengancam nyawa polisi dan masyarakat sekitar.
"Konpers (konferensi pers) pertama itu kan diserang, setelah lihat video faktanya ini bolak-balik, jadi ini yang kami sayangkan. Dari awal harus tahu pasti dulu," tegas Subambang.
Adapun hingga kini motor hitam yang dibawa Gamma saat pamit hendak latihan silat itu masih ditahan polisi beserta barang bukti lainnya seperti tas, dompet, dan handphone. Subambang meminta polisi untuk membuka semua bukti.
"Ada kejanggalan, antara perkelahian dengan penembakan, tempatnya beda. Tabes juga memojokkan korban, seolah-olah divonis pelakunya," kata Subambang.
"Siapa yang ajak? (jawabannya) Gamma. Siapa yang beli senjata? Gamma. Kayak disetel lah. Ini yang perlu kami perjelas dengan harapan bisa meluruskan berita itu," kata dia.
Terkait sepeda motor tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto meminta masyarakat untuk tak berasumsi macam-macam dan menunggu proses persidangan, termasuk sidang etik. Ia mengatakan, seluruh kejanggalan nantinya bisa dilihat dalam sidang tersebut.
"Nanti ita lihat ya di proses persidangan seperti apa, kita jangan mengasumsi-asumsi, kita lihat aja proses perkembangannya," tuturnya, Rabu (4/12).
"(Soal Vario merah milik siapa dan bukti pembelian sajam?) Nanti kita lihat di proses sidang ya, nanti akan terbuka semuanya di sana, bahkan terlihat semuanya," imbuh Artanto.
Namun, sidang etik untuk terduga pelaku penembakan Gamma (17), Aipda Robig batal digelar di Polda Jateng pada Rabu ini. Terkait batalnya sidang itu, Artanto kemudian mengatakan sidang etik akan segera digelar jika penyidik telah mengumpulkan seluruh bukti pelanggaran yang dilakukan Aipda Robig.
Sebelumnya di dalam RDP di Komisi III DPR, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar sempat memutar video yang disebut sebagai detik-detik sebelum Gamma ditembak.
Irwan mengatakan rekaman video itu berasal dari ponsel dan kamera CCTV di sekitar lokasi penembakan di Semarang Barat, dekat Paramount, pada Minggu (24/11) dini hari WIB.
"Kesempatan ini kami juga hendak menunjukkan beberapa file sebelum penembakan. Di slide berikutnya, berikutnya, iya ini sketsa kira-kira kronologis dalam bentuk video peristiwa sebelum penembakan," kata Irwan saat menjelaskan video yang diputar di rapat DPR, Selasa.
Dari beberapa video yang diputar, Irwan menyebut Gamma sempat menaiki motor Vario merah sebelum akhirnya ditembak oleh terduga pelaku yaitu Aipda Robig Zaenudin, anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang.
"Posisi almarhum dia berada di motor merah, kelihatan motor merah di sini, almarhum itu ketika di... Ini pak posisi almarhum, pada saat mengejar, menyalip orang yang dikejar itu, nah nanti orang yang dikejar itu penumpang kena, tersabet," ujar Irwan.
Menanggapi hal tersebut, pihak keluarga Gamma menyangkal Gamma menaiki Vario merah saat hendak tawuran.
Aipda Robig saat ini berstatus terperiksa etik di Propam. Adapun untuk kasus dugaan pidana telah naik penyidikan berdasarkan laporan keluarga korban, namun hingga berita ini ditulis belum ada penetapan tersangka.