Penghematan, Alternatif Tak Naikkan BBM
13 Maret 2012, 13:42:53 Dilihat: 511x

Sekretaris Jenderal DPP PPP, M. Romahurmuziy, menyatakan pemerintah sebaiknya menunda untuk menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Sebaiknya pemerintah menunda kebijakan untuk menaikkan BBM," ujar Romi, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin 12 Maret 2012.
Hal itu karena mempertimbangkan maraknya penolakan rencana kenaikan harga BBM tersebut dari masyarakat. "Karena bergolaknya masyarakat dan karena menurunnya kesejahteraan, maka tunda saja kenaikan ini," kata Romi.
Jika menunda kenaikan harga BBM, menurut Romi, pemerintah tidak butuh lagi mengucurkan BLT kepada masyarakat kurang mampu. "Tapi pemerintah tetap harus membangun infrastruktur untuk konversi," kata Romi.
Dari mana dana untuk penundaan dan membiayai pembangunan infrastruktur itu? Pemerintah bisa mendapatkannya dengan melakukan penghematan anggaran belanja kementerian dan lembaga serta meningkatkan defisit fiskal dan menaikkan rasio pajak.
"Kalau kemudian sekarang pemerintah membutuhkan biaya untuk pembangunan infrastruktur subsidi angkutan umum dan kemudian konversi itu kurang lebih katakanlah Rp100 triliun, maka duitnya pertama bisa didapat dari penghematan," kata Romi.
"Penghematan anggaran kementerian dan lembaga sekarang baru di angka Rp26 triliun, dari pemotongan belanja," tambah Romi.
Pemerintah juga sebaiknya memoratorium pembangunan gedung-gedung pemerintah di seluruh tingkatan, kecuali daerah pemekaran. Selain itu juga bisa dilakukan pemotongan anggaran perjalanan dinas, honor yang tidak mengikat, seminar dan lokakarya.
"Tapi itu tdak akan signifikan untuk menutup kekurangan Rp74 triliun. Oleh karenanya perlu ditambahkan lagi. Penambahannya adalah peningkatan defisit fiskal seperti yang sudah direncanakan pemerintah dari 1,5 persen menjadi 2,2 persen," kata Romi.
Dengan meningkatkan 0,7 persen defisit fiskal tersebut maka pemerintah bisa mendapat tambahan anggaran Rp49 triliun dari Produk Domestik Bruto.
"Tambahan 0,7 persen itu kurang lebih akan memberikan tambahan anggaran sekitar Rp49 triliun," kata Romi.
"Tambahan Rp25 triliun lagi itu dilakukan dengan peningkatan tax ratio. Sekarang tax ratio itu pada angka 12,47 persen. Butuh dinaikkan 0,4 persen. Jadi tax ratio menjadi 12,9 persen," tambah Romi.
Romi mengakui bahwa partainya masih belum menentukan sikap mendukung atau menolak rencana kenaikan harga bbm karena tak mau terlalu gegabah terhadap persoalannya.
"Kita masih dalami. Terus terang saja kami masih terus kumpulkan data dan terus rapat secara marathon untuk menyikapi ini," kata Romi.
Di satu sisi, Romi memahami rasionalitas ekonomi untuk menaikkan harga BBM. Namun di sisi lain, Romi juga memaklumi penolakan masyarakat atas usulan kenaikan harga BBM.
"SBY-lah yang mempunyai hitungan risiko politik jika keputusan tidak populis ini diambilnya," kata Romi. (adi)
• VIVAnews
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.